Jumat, 21 Agustus 2015




Hublot

inspirasi pagi 





Bernie Ecclestone adalah seorang businessman yg sangat kaya. Dia juga adalah team boss dari Formula1.

Suatu hari ketika sedang berjalan dengan pacarnya, dia di rampok oleh segerombolan perampok.
Bernie di hajar habis-habisan sampai babak belur oleh perampok tsb dan seluruh barang berharga yg dia pakai di ambil oleh perampok, termasuk jam tangan mewah merk Hublot yang dia beli seharga 4Milyar.



Sekarang coba anda pikirkan, jika anda adalah Bernie Ecclestone, ketika anda di ramp
ok dan di hajar sampai babak belur, apa yang Anda lakukan? Mungkin yang terpikir adalah “Mr.Bernie orang kaya, dia banyak uang, sehingga dia akan cari si perampok sampai ketemu” itu hal yg sangat umum di lakukan oleh orang yang merasa “berkuasa”
Tapi... tahukah Anda apa yg di lakukan oleh Bernie Ecclestone? Yg dia lakukan adalah tindakan yg di luar kebiasaan orang! Dia berpikir out of the box!



Dia minta orang untuk memfoto diri-nya dalam keadaan babak belur, kemudian dia mengirimkan foto tersebut ke CEO Hublot - Jean Claude Biver dengan catatan di bawah fotonya “"See what people will do for a Hublot."


Tahukah Anda apa yang di lakukan oleh CEO Hublot tersebut? Dia juga melakukan hal yg di luar kebiasaan orang, dia meminta ijin kepada Bernie untuk membuat iklan dengan memasang foto Bernie yg sedang babak belur, dan dengan judul besar : "See what people will do for a Hublot."


Dengan hasil kerja sama iklan tersebut terjadi penjualan yg sangat dahsyat, Luar biasa bukan?


Di rampok, malah dapat duit sebagai model iklan jam Hublot ...


Rumus K+R=H ( kondisi + respon = hasil)
Kita tidak bisa merubah kondisi kita/ masalah yg terjadi kpd kita, tp kita hanya berhak merubah respon kita dengan positif,maka hasilnya pun akan luar biasa positif..





Message From Bell of Peace







When can a soul be truly healed? A deep inner contentment is one main characteristic. Those whose inner contentment is deep would stop all searching activities -including searching for God and enlightenment-. It is then replaced with by "resting in this moment as it is". Resting doesn't mean not doing anything. Not at all. Instead, doing your calling in life -be it as a worker or a housewife- with deep love. Simply, "a true serenity is a serenity that gives birth to love."

Kapan jiwa bisa disebut sepenuhnya sembuh? Rasa berkecukupan yg mendalam, itu ciri utamanya. Bagi ia yg rasa berkecukupannya mendalam maka semua kegiatan mencari - termasuk mencari Tuhan dan pencerahan - berhenti. Ia kemudian digantikan oleh perasaan "istirahat" di saat ini apa adanya. Pengertian istirahat bukan diam tdk melakukan apa2. Sekali lagi bukan. Melainkan melakukan panggilan kehidupan - entah jadi pekerja atau ibu rumah tangga - dg penuh cinta. Dlm bhs sederhana tp mendalam: "keheningan yg sesungguhnya adl keheningan yg melahirkan cinta".. 




Hening dalam Doa, Senantiasa Bersyukur dan Berserah PadaNya.



aku tahu.. seringkali kau merasa ragu.. merasa tak ada lagi yang bisa kauharapkan.. persoalan demi persoalan memenuhi pikiranmu.. kekalutan dan kekhawatiran menyusuri benakmu.. dan, kaupun bertanya tanya kenapa semua ini terjadi padamu.. tak jarang terbersit pikiran mungkin ini memang takdirmu.. atau kau mulai merasa ada kutukan yang menimpa hidupmu..
akupun pernah mengalami situasi seperti itu.. KETIDAKPASTIAN .. itu yang selalu kudapatkan.. akupun mulai diam saja dalam doaku.. tidak ada sepatah katapun kuucapkan di dalam doaku.. bukan karena aku marah kepadaNYA.. tapi justru karena aku yakin.. bahkan sangat yakin akan RANCANGAN BESARNYA.. aku menyisihkan keinginanku akan kepastian.. sama seperti manusia awal.. yang tak bertani, berkebun, serta berternak.. semuanya nampak seperti ketidakpastian.. harus pergi berburu atau mencari buah setiap hari untuk dimakan.. cicakpun tidak khawatir akan ketidakmampuannya untuk terbang memangsa nyamuk yang bisa terbang setiap saat.. yang bahkan manusiapun kesulitan menangkap dan menepuknya tanpa alat.. ketidakpastian itulah bagian dari kepastian dariNYA..
aku jadi lebih mensyukuri apa yang bisa kunikmati saat ini.. karena belum tentu itu akan bisa kunikmati lagi.. aku mengesampingkan keinginan keinginanku untuk mewujudkan rancanganku.. aku makin yakin akan penyelenggaraanNYA yang nampak seperti sebuah ketidakpastian.. ya karena pikiran bahkan diri kita terlalu kecil untuk bisa memahami semua RANCANGAN BESARNYA.. toh terbukti.. aku tetap bisa update status ini sebagai bukti bahwa aku masih bisa menikmati anugerah dan limpahan berkah dariNYA.. jelas, DIA punya sesuatu yang lebih baik untuk kita.. dan DIApun baik mau menunggu kita berusaha dengan rancangan kecil kita.. karena DIA berkarya dalam hidup kita ketika ada kepasrahan akan kehendakNYA.. sebuah ijin yang bahkan kuberikan dalam bentuk tidak berucap satu katapun di dalam doa.. sebuah keyakinan bahwa apapun yang akan dijadikanNYA adalah yang terbaik untuk sejarah peradaban manusia.. di mana namaNYA dimuliakan di seluruh penjuru dunia..
dari rasa syukur yang kecil.. yang setiap kali kumunculkan atas apapun yang kuterima.. membawaku pada cara pandang yang lebih baik pada kehidupan.. memampukanku melihat lebih banyak peluang dan kesempatan yang bisa kukerjakan.. yang banyak terbengkalai karena banyak orang yang seperti aku dulu.. yang sibuk dengan keinginan dan rancangan hidupnya sendiri.. yang baru berpasrah dalam bentuk penyerahan diri ketika keadaan sudah benar-benar tidak seperti yang diharapkannya.. memang, akan terlihat sangat bodoh bagi mereka yang berpikir saat melihatku mengandalkan hukum semesta yang terbukti sepanjang sejarah peradaban manusia ketimbang menggunakan hasil pemikiran mutakhir yang baru diuji coba dan baru menunjukkan tanda keberhasilan beberapa kali.. ya begitulah, sebab rancanganmu bukanlah RANCANGANKU

(cerita rohani kontemporer, memberi inspirasi sore ini)



BILL GATE DIBERI HADIAH MASUK NERAKA

Suatu hari di dunia rohani sana (Goloka Vrindavan atau Krishna Loka), ada rapat lengkap yang dipimpin langsung oleh Personalitas tertinggi, pengatur alam semesta yaitu Sri Krishna, rapat tersebut membahas suatu kemajuan yang sangat pesat di planet bumi. Ketika Maharsi Narada Muni (staff akhli Tuhan Sri Krishna, yang selalu diutus mondar-mandir ke planet-planet material) mendengar bahwa di bumi telah terjadi kemajuan pesat akibat seorang akhli yang telah mencintakan program komputer window, sehingga setiap orang seluruh dunia kini dapat berkumunikasi melalui komputer.  Rapat di balairung Kerajaan Tuhan itu lengkap, ada Dewa Brahma, Dewa Siva, Dewa Indra (penguasa surga), Dewa Yama (penguasa neraka) dan ratusan para dewa yang lainnya. Hasil rapat memutuskan bahwa bila seandainya Bill Gate, sang pencipta Window meninggal dunia maka akan diberi kesempatan untuk memilih mau tinggal di neraka atau di surga. Untuk itu Dewa Narada diberi tugas untuk memangginya segera, maka Narada langsung online, melalui Yahoo messenger dan Facebook dipanggillah Bill Gate dengan diberi kemudahan mempergunakan pesawat Garuda khusus menuju dunia rohani. Singkat cerita, personalitas Tuhan Sri Krishna menyampaikan hasil rapat tersebut kepada Gate. Dengan gembira Gate menyambut keputusan itu, namun Gate mengajukan usulan untuk diberi ijin melihat wajah surga dan neraka dengan berkata “ Baik Han (maksudnya unt Tuhan) saya akan pergi dulu ke surga.
Sesampai di surga dengan diantar oleh Narada, Gate melihat-lihat surga, dengan cemberut berkata dalam hati…” Owwww koq gini sihhhhh wajah surga, yg kulihat hanya orang-orang berjubah putih yg sedang bermeditasi, berzikir, berjapa, ohhhh sangat tidak menyenangkan. Kemudian Gate berkata kepada Narada, “ Wahai Tuan Narada…. Kalau begini wajah surga, sepertinya aq ga suka dehhhhh.. Ok anterin aq ke neraka yaaa, berapa jauh neraka dari sini” Narada menjawab, “ Ga seberapa jauh hanya triliunan kilometer.. Gate” Gate sangat terkejut atas jawaban Narada, “ Ya wis aq melok koe aja ke neraka..” pinta Gate dengan sedikit logat Jawa, karena Gate pernah ke Jawa untuk memonitor bajakan-bajakan hasil karyanya.
Maka sampailah di neraka, ada puluhan planet neraka yang dikuasai oleh Yamaraj. Gate merasa senang dan cocok untuk tinggal di neraka. Di neraka Gate melihat hiburan serma mewah, ada spa, ada panti pijat dengan gadis-gadis cantik, ada tempat dugem dengan cluber yang seksi, mau makan apa saja ada, karaoke ada karo koe, wahhh segala yang indah ada di neraka. Dalam hati Gate menutuskan untuk memilih neraka bila ia meninggal nanti, langsung saja ngubungi istrinya di bumi melalui facebook-nya, keluarga setuju. Gate memohon kepada Narada untuk menghubungi Personalitas Tuhan Sri Krishna agar menyampaikan bahwa dirinya telah memutuskan untuk memilih neraka saja.
Hari itu adalah hari Sabtu, Gate ingin melihat lagi keindahan neraka esok harinya, Gate nginep selaman, diberikan hotel khusus dengan president suit. Hari minggu tutup, maka Senin Gate memulai hari santainya di neraka, begitu masuk gerbang neraka, Gate berteriak sejadi-jadinya…. “ Ohhhhhh Tuhan, apa yang aku liahat ini….. “ Gate sangat terkejut dan kekewa melihat wajah neraka dengan yang dilihat kemarin. “ Oh My God, aq lihat orang sedang disiksa dengan pancung, dibakar hidup-hidup, dimasukkan ke wajan dengan minyak mendidih, di sana-sini terdengar jeritan dan rintihan menahan kesakitan…. Oh mengapa wajah neraka seperti ini, mengerikan, menakutnya. Saking keselnya Gate mau tanya kepada Narada, ternyata Narada sudah pulang karena tugasnya sudah selesai, kemudian bertanya kepada pegawai neraka di sana. “ Wahai Kisanak…… mengapa wajah neraka jauh berbeda dengan neraka yang aku kunjungi Sabtu yang lalu” Tanya Gate. Sipir neraka pun menjawab dengan enteng “ Wahai Tuan Gate, kemaren itu hanyalah SCREEN SAVER dari neraka, wajah yang asli adalah yang Tuan lihat saat ini, karena di sini juga mempergunakan program Windows, dan kebetulan kemaren itu ada bulan promo untuk neraka. Gate hampir pingsan mendengar jawaban sipir neraka. Ia berpikir apakah windows di sini bajakan juga, bulan promo di sini koq seperti bulan promo di planet bumi ya……  Gate sangat gusar, kemudian ia mencari Narada di penginapannya, ternyata Narada telah meninggalkan penginapan, oleh resepsionis hotel Gate hanya diberi sepucuk surat dari Narada. “ Wahai Tuan Gate, Dewa Narada sudah kembali ke Krishna Loka dengan flight pertama untuk menerima tugas baru dan hanya meninitipkan surat dan tiket khusus untuk Anda. Gate pun bergegas membaca surat itu.

Wahai Gate, anda telah berjasa dengan penemuanmu itu sehingga penduduk planet bumi menjadi mendapat kemudahan. Anda memang pantas mendapatkan penghargaan material untuk itu, namun itu bukanlah segalanya dalam hidup ini. Ingat kehidupan kita, sang roh yang menyabankan Anda hidup adalah kekal, tidak pernah mati, tidak ada kematian bagi sang roh yang ada hanyalah pergantian badan. Sepanjang masih berkesadaran material Anda akan selalu mendapat badan-badan material yang baru, mungkin badan yang lebih baik mungkin juga badan yang lebih rendah dari saat ini, itu sangat tergantung dari kesadaran kita selama di dunia material. Tujuan utama dalam hidup ini adalah untuk membebaskan diri dari proses kelahiran dan kematian yang berulang kali dan kembali kedua rohani sebagai pelayan kekal Tuhan Sri Krishna. Sembari meingkatkan pengetahuan material untuk di dunia material, tinggatkan juga kesadaran kita kearah berkesadaran Tuhan. Hanya selalu mengingat Tuhan, menyebutkan nama suci Tuhan, mendengarkan ayat-ayat suci ajaranNya, secara bertahap kesadaran kita akan meningkat. Selalu ucapkan Mahamantra : Hare Krishna Hare Krishna, Krishna Krishna Hare Hare, Hare Rama Hare Rama, Rama Rama Hare Hare.
Ke enam belas kata suci tersebut akan dapat menyelamatkan sang roh dari pengaruh buruk zaman Kali saat ini (zaman yang penuh dengan pertengkaran). Siapa saja, di mana saja dan kapan saja boleh mengucapkan Mahamantra tersebut. Personalitas Tuhan, Sri Krishna memberi garansi penuh untuk itu. Bila saat terakhir sang roh meninggalkan badan (meninggal dunia) menyebutkan nama suci tersebut, maka sang roh akan kembali ke dunia rohani, itulah rumah kita yang sebenarnya, rumah yang kekal sebagai pelayan Tuhan.

Salam dari Pelayan Anda

Narada

Setelah membaca surat itu Bill Gate kembali ke planet bumi, sambil merenung tentang hidup dan kehidupan itu. Karena jasa Gate juga saya bisa memasang alamat web di: www.jendela108.blogspot.com


Jumat, 26 Juni 2015


Pingin tahu kepridadian mu berdasarkan jenis golongan 

darah?



menambah pengetahuan buat memahami diri sendiri dan orang disekeliling kita. cekidot...









darah?

Di Jepang, ada penelitian ttg karakter seseorang lebih ditentukan oleh golongan darah daripada zodiak atau shio. Kenapa? Katanya, golongan darah itu ditentukan oleh protein-protein tertentu yang membangun semua sel di tubuh kita dan oleh karenanya juga menentukan psikologi kita. Benar apa tidak?........

SIFAT SECARA UMUM :
A : terorganisir, konsisten, jiwa kerja-sama tinggi, tapi selalu cemas(krn perfeksionis) yg kadang bikin org mudah sebel, kecenderungan
Politik : " Destra "

B : nyantai, easy going, bebas, dan paling menikmati hidup, kecenderungan politik: "sinistra"
O : berjiwa besar, supel, gak mau ngalah, alergi pada yg detil, kecenderungan politik: "centro"
AB: unik, nyleneh, banyak akal, berkepribadian ganda, kecenderungan politik > tidak tercantum

BERDASARKAN URUTAN :
Yg paling gampang ngaret soal waktu :
1 B (krn nyantai terus)
2 O (krn flamboyan)
3 AB (krn gampang ganti program)
4 A (krn gagal dalam disiplin

YG PALING SUSAH MENTOLERIR KESALAHAN ORG :
1 A (krn perfeksionis dan narsismenya terlalu besar)
2 B (krn easy going tapi juga easy judging)
3 AB (krn asal beda)
4 O (easy judging tapi juga easy pardoning

YG PALING BISA DI PERCAYA :
1 A (krn konsisten dan taat hukum)
2 O (demi menjaga balance)
3 B (demi menjaga kenikmatan hidup)
4 AB (mudah ganti frame of reference)

MENURUT SURVEY, GOL DARAH YG PALING DISUKAI UNT JADI TEMAN :
1 O (orangnya sportif)
2 A (selalu on time dan persis)
3 AB (kreatif)
4 B (tergantung mood)

KEBALIKAN NYA TEMAN YG PALING DISEBELIN/TIDAK DISUKAI ;
1 B (egois, easy come easy go, maunya sendiri)
2 AB (double standard)
3 A (terlalu taat dan scrupulous)
4 O (sulit mengala)

MENYANGKUT OTAK DAN KEMAMPUAN :
Yg paling mudah kesasar/tersesat
1 B
2 A
3 O
4 AB

YG PALING BANYAK MERAIH MEDALI DI OLIMPIADE OLAH RAGA:
1 O (jago olah raga)
2 A (persis dan matematis)
3 B (tak terpengaruh pressure dari sekitar. Hampir seluruh atlet judo, renang dan gulat jepang bergoldar B)
4 AB (alergi pada setiap jenis olah raga

YG PALING BANYAK JADI DIREKTUR DAN PEMIMPIN :
1 O (krn berjiwa leadership dan problem-solver)
2 A (krn berpribadi "minute" dan teliti)
3 B (krn sensitif dan mudah ambil keputusan)
4 AB (krn kreatif dan suka ambil resiko)

YG JADI PM JEPANG RATA2 BERGOLDAR;
1 O (berjiwa pemimpin)

MAHASISWA TOKIYO UNIV PADA UMUMNYA BERGOL DARAH :
1 B

YG PALING GAMPANG NABUNG :
A (suka menghitung bunga bank)
2 O (suka melihat prospek)
3 AB (menabung krn punya proyek)
4 B (baru menabung kalau punya uang banyak)

YG PALING KUAT INGATAN NYA :
1 O
2 AB
3 A
4 B

YG PALING COCOKJADI MC :
1 A (kaya planner berjalan

MENYANGKUT KESEHATAN :
Yg paling panjang umur :
1 O (gak gampang stress, antibody nya paling joss!)
2 A (hidup teratur)
3 B (mudah cari kompensasi stress)
4 AB (amburadul)

YG PALING GAMPANG GENDUT ;
1 O (nafsu makan besar, makannya cepet lagi)
2 B (makannya lama, nambah terus, dan lagi suka makanan enak)
3 A (hanya makan apa yg ada di piring, terpengaruh program diet)
4 AB (Makan tergantung mood, mudah kena anoressia)

YG PALING GAMPANG DIGIGIT NYAMUK :
1 O (darahnya manis)

YG PALING GAMPANG FLU/DEMAM/BATUK/PILEK ;
1 A (lemah terhadap virus dan pernyakit menular)
2 AB (lemah thd hygiene)
3 O (makan apa saja enak atau nggak enak)
4 B (makan, tidur nggak teratur)

APA YG DIBUAT PADA ACARA MAKAN2 DI SEBUA PESTA :
O (banyak ngambil protein hewani, pokoknya daging2an)
A (ngambil yg berimbang. 4 sehat 5 sempurna)
B (suka ambil makanan yg banyak kandungan airnya spt soup, soto, baksodsb)
AB (hobby mencicipi semua masakan, "aji mumpung")

YG PALING CEPAT BOTAK :
1 O
2 B
3 A
4 AB

YG TIDURNYA PALING NYENYAK DAN SUSAH DIBANGUNIN :
1 B (tetap mendengkur meski ada Tsunami)
2 AB (jika lagi mood, sleeping is everything)
3 A (tidur harus 8 jam sehari, sesuai hukum)
4 O (baru tidur kalau benar2 capek dan membutuhkan)

YG PALING CEPAT TERTIDUR :
1 B (paling mudah ngantuk, bahkan sambil berdiripun bisa tertidur)
2 O (Kalau lagi capek dan gak ada kerjaan mudah kena ngantuk)
3 AB (tergantung kehendak)
4 A (tergantung aturan dan orario)

PENYAKIT YG MUDAH MENYERANG :
A (stress, majenun/linglung)
B (lemah terhadap virus influenza, paru-paru)
O (gangguan pencernaan dan mudah kena sakit perut)
AB (kanker dan serangan jantung, mudah kaget)

APA YG PERLU DIANJURKAN AGAR TETEP SEHAT :
A (Krn terlalu perfeksionis maka nyantailah sekali-kali, gak usah terlalu tegang dan serius)
B (Krn terlalu susah berkonsentrasi, sekali-kali perlu serius sedikit, meditasi, main catur)
O (Krn daya konsentrasi tinggi, maka perlu juga mengobrol santai, jalan-jalan)
AB (Krn gampang capek, maka perlu cari kegiatan yg menyenangkan dan bikin lega).

YG PALING SERING KECELAKAAN LALU LINTAS (BERDASARKAN DATA KEPOLISIHAN)
1 A
2 B
3 O
4 AB

ini komiknya cekidot....







Penasaran ma lanjutannya?.....

KETEPATAN WAKTU:





PENYELESAIAN MASALAH:










NGEGOSIP:








CARA BERPIKIR:





KALO LAGI NYETIR:






KARAKTERISTIK YG LAEN:






Rabu, 24 Juni 2015


                  Kesehatan Spiritual Ternyata Bisa Diukur






wow..keren ya.. bisa mengukur kesehatan spiritual. bisa di coba juga..hehe
silahkan di baca. 


[JAKARTA] Indonesian Spiritual Health Assesment (ISHA) yang diluncurkan Centre for Neuroscience Health Spirituality (C-Net) bisa menjadi instrumen untuk mengukur kesehatan spiritual seseorang. Instrumen ini juga bisa dipakai untuk mengukur kesehatan spiritual pemimpin  dan pejabat-pejabat di negara ini.

Ketua C-Net Taufiq Pasiak mengatakan alat dan instrumen yang diluncurkan januari 2011 lalu tersebut bisa dijadikan sarana untuk mengintervensi dalam konteks mengukur tingkat spiritual seseorang. Meski untuk mengetahui pasti karakter dan kesehatan spiritual manusia butuh waktu lama bahkan sepanjang hidupnya orang tersebut, alat ini bisa merepresentasikan hasil pengukuran kesehatan spiritual tersebut.

“ISHA memiliki empat komponen yang ditanyakan kepada orang yang dites seperti makna hidup apakah  tindakannya bernilai untuk orang lain, pengalaman spiritual, emosi positif dan ritual (dalam konteks keagamaan),” kata Taufik, di sela workshop Membangun Bangsa Berkarakter Unggul dan Bermoral: Tinjauan Aspek Kesehatan Otak dan Sosial Humaniora, di Jakarta, Senin (21/5).

Taufik menambahkan alat ini sudah digunakan untuk mengukur kesehatan spiritual  1.000 orang di seluruh Indonesia . Namun instrumen ini belum digunakan untuk mengukur kesehatan spiritual para pejabat negara. “Untuk hal itu, memang membutuhkan kemauan politik. Kami pun sudah melakukan audiensi dengan komisi IX  DPR tapi belum ada respon. Dengan alat ini bisa mengetahui seseorang berdusta atau tidak,” ungkapnya.

Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan faktor internal utama penentu karakter manusia adalah fungsi otak. Secara biologis otak adalah pusat bagi seluruh aktivitas tubuh. Berbicara tentang karakter bangsa, setidaknya bangsa Indonesia diharapkan memiliki karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif dan mandiri.

“Dari sudut pembangunan iptek, karakter gemar membaca, rasa ingin tahu, kerja keras, jujur, disiplin, menghargai prestasi adalah karakter yang sangat mempengaruhi integritas seorang ilmuwan. Namun yang diamati dalam interaksi dengan lingkungan ilmiah dan kehidupan pada umumnya terasa semakin jauh dari karakter tersebut,” paparnya.

Untuk memperoleh karakter bangsa Indonesia yang unggul dan bermoral dibutuhkan peningkatkan kualitas otak manusia Indonesia. Kemenristek pun memfokuskan kegiatan riset di bidang kesehatan, bidang gizi, pengendalian penyakit, pengembangan obat dan pengembangan alat kesehatan. 

Selain itu juga berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kepribadian dan emosional manusia Indonesia. Keunggulan suatu bangsa lanjutnya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai iptek dan kemampuan tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusianya. [R-15]        

sumber
suara pembaruan-Senin, 21 Mei 2012 | 

kecerdasan spiritual



                   Kecerdasan Spiritual Menurut Para Ahli






Kecerdasan Spiritual – Ketika berbicara kecerdasan maka umumnya kita hanya akan terpaku pada kecerdasan IQ. Namun sekarang masyarakat sudah mulai memahami dan menyadari adanya berbagai kecerdasan lainya. Misalkan kecerdasan Emosional, kecerdasan Intelektual, kecerdasan Musik, Kecerdasan Olahraga, dan yang lainya.

Ok kembali ke pembahasan, jadi Apakah kecerdasan spiritual itu?. Menurut Munandir (2001 : 122) kecerdasan spritual tersusun dalam dua kata yaitu “kecerdasan” dan “spiritual”.  Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, terutama masalah yang menuntut kemampuan fikiran. Berbagai batasan-batasan yang dikemukakan oleh para ahli didasarkan pada teorinya masing-masing. Selanjutnya Munandir menyebutkan bahwa Intelegence dapat pula diartikan sebagai kemampuan yang berhubungan dengan abstraksi-abstraksi, kemampuan mempelajari sesuatu, kemampuan menangani situasi-situasi baru.

Sementara itu Mimi Doe & Marsha Walch mengungkapkan bahwa spiritual adalah dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral, dan rasa memiliki. Ia memberi arah dan arti bagi kehidupan kita tentang kepercayaan mengenai adanya kekuatan non fisik yang lebih besar dari pada kekuatan diri kita; Suatu kesadaran yang menghubungkan kita langsung dengan Tuhan, atau apa pun yang kita namakan sebagai sumber keberadaan kita. Spiritual juga berarti kejiwaan, rohani, batin, mental, moral.
Secara etimologi arti dari dua kata tersebut kerdasan spiritual dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menghadapi dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan nilai, batin, dan kejiwaan. Kecerdasan ini terutama berkaitan dengan abstraksi pada suatu hal di luar kekuatan manusia yaitu kekuatan penggerak kehidupan dan semesta.

Menurut Tony Buzan kecerdasan spiritual adalah yang berkaitan dengan menjadi bagian dari rancangan segala sesuatu yang lebih besar, meliputi “melihat suatu gambaran secara menyeluruh”. Sementara itu, kecerdasan spiritual menurut Stephen R. Covey adalah pusat paling mendasar di antara kecerdasan yang lain, karena dia menjadi sumber bimbingan bagi kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual mewakili kerinduan akan makna dan hubungan dengan yang tak terbatas.
Zohar dan Marshal mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dari pada yang lain. Kecerdasan spiritual menurut Khalil A Khavari di definisikan sebagai fakultas dimensi non-material kita atau jiwa manusia. Ia menyebutnya sebagai intan yang belum terasah dan dimiliki oleh setiap insan. Kita harus mengenali seperti adanya, menggosoknya sehingga mengkilap dengan tekat yang besar, menggunakannya menuju kearifan, dan untuk mencapai kebahagiaan yang abadi.

Nah dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa definisi kecerdasan spiritual yaitu kemampuan manusia yang menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama makhluk hidup, karena lahir kesadaran sebagai bagian dari keseluruhan. Sehingga membuat manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki.

3 Kecerdasan Spiritual IQ, EQ, dan SQ

1. Kecerdasan

Ada 3 ragam kecerdasan yang selama ini diperkenalkan, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).
IQ atau kecerdasan intelektual adalah suatu kecerdasan yang digunakan untuk memecahkan masalah strategi maupun masalah logika, dan pengukuran IQ ini diawali oleh Sir Francis Galton yang merupakan sepupu dari Charles Darwin. Menurut Galton, kecerdasan itu merupakan hasil evolusi. Menurut Galton, kecerdasan seseorang itu dipengaruhi oleh status sosial orang-orang yang mempunyai status sosial yang lebih tinggi dianggap memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang berasal dari status sosial yang lebih rendah, tetapi usaha yang dilakukan Galton ternyata gagal.
Pada tahun 1904, seorang ilmuwan Perancis Alfred Binet juga meneliti tentang taraf kecerdasan manusia. Binet bersama Theodore Simon beranggapan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan memecahkan persoalan yang dipengaruhi oleh usia seseorang dan usia mental.[1]

Kemudian pada tahun 199, Daniel Goleman menemukan istilah kecerdasan emosional, yaitu suatu kecerdasan yang digunakan untuk menghadapi kesedihan dan kegembiraan secara tepat yang memberi kita rasa empati, cinta dan motivasi. Dan bukunya Daniel Goleman “Emotional Intelligence” diungkapkan ciri-ciri orang yang mempunyai sifat atau kualitas pribadi, diantaranya:
a. Dapat memotivasi diri dan bertahan menghadapi frustasi
b. Dapat mengendalikan impuls diri dan menunda pemuasan
c. Dapat mengatur dan memantau suasana hati serta menjaga agar kesulitan tidak melemahkan kemampuan berfikir.
d. Memiliki ketrampilan empati dan mengharapkan kemampuan hal-hal yang lebih baik.[2]
Menurut Goleman, kecerdasan emosional (EQ) merupakan prasyarat dasar untuk menggunakan kecerdasan intelektual (IQ) secara efektif.
Akhir abad ke-20, serangkaian data ilmiah terbaru, menunjukkan adanya kecerdasan jenis ketiga, yaitu kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan spiritual ini dipopulerkan oleh Danah Zohar dan Ian Marshall. Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku, dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. Kecerdasan spiritual adalah landasan untuk mengaktifkan IQ dan EQ secara efektif.

2. Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Kecerdasan Spiritual yang Berkembang

Seperti yang dikemukakan di atas, bahwa kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna dan nilai dan ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) yang telah berkembang adalah sebagai berikut:[3]
a. Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif)
b. Tingkat kesadaran yang tinggi
c. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan
d. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit
e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu
g. Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal
h. Kecenderungan nyata untuk bertanya “mengapa?” atau “bagaimana jika?” untuk mencari jawaban-jawaban yang mendasar.[4]
i. Menjadi apa yang disebut oleh para psikolog sebagai “bidang mandiri” yaitu memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konvensi.
Seseorang yang mempunyai tingkat kecerdasan spiritual (SQ) tinggi cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh pengabdian, yaitu seseorang yang bertanggungjawab untuk membawakan visi dan nilai yang lebih kepada orang lain dan memberikan petunjuk penggunaannya. Dengan kata lain seseorang yang memberi inspirasi kepada orang lain.
Tindakan atau langkah seseorang yang memiliki SQ yang tinggi adalah langkah atau tindakan yang mereka ambil menyiratkan seperti apa dunia yang mereka inginkan ini adalah perjalanan dari pengertian (awareness) menuju kesadaran (consciousness).
Sogyal Rinpoche mengatakan dalam The Tibet an Book of Living and Dying, “Spiritualitas sejati adalah menjadi sadar bahwa bila kita saling tergantung dengan segala sesuatu dan semua orang lain, bahkan pikiran, kata dan tindakan yang paling kecil dan tak penting memiliki konsekuensi nyata di seluruh alam semesta”.
Semua individu SQ yang tahu mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan, selalu bertindak dari misi yang sama, untuk membawa tingkat-tingkat baru kecerdasan dalam dunia.[5]

3. Manfaat dari Kecerdasan Spiritual

Dari penelitian Deacon, menunjukkan bahwa kita membutuhkan perkembangan otak di bagian frontal lobe supaya kita bisa menggunakan bahasa. Perkembangan pada bagian ini memungkinkan kita menjadi kreatif, visioner dan fleksibel. Kecerdasan spiritual ini digunakan pada saat:
a. Kita berhadapan dengan masalah eksistensi seperti pada saat kita merasa terpuruk, terjebak oleh kebiasaan, kekhawatiran dan masalah masa lalu kita sebagai akibat penyakit dan kesedihan.
b. Kita sadar bahwa kita mempunyai masalah eksistensi dan membuat kita mampu menanganinya atau sekurang-kurangnya kita berdamai dengan masalah tersebut. Kecerdasan spiritual memberi kita suatu rasa yang menyangkut perjuangan hidup.
SQ adalah inti dari kesadaran kita. Kecerdasan spiritual ini membuat orang mampu menyadari siapa dirinya dan bagaimana orang memberi makna terhadap kehidupan kita dan seluruh dunia kita.
Orang membutuhkan perkembangan “kecerdasan spiritual (SQ)” untuk mencapai perkembangan diri yang lebih utuh.


Mengenali Tanda Kecerdasan Spiritual ( SQ )

 Kecerdasan Spiritual manusia

Kecerdasan Spiritual masih belum banyak dikenal oleh kalangan luas.Setiap orang tua menginginkan agar anak anaknya menjadi anak yang cerdas dan sehat jasmani dan Rohani. Kecerdasan kecerdasan yang bisa menunjang dan mendukung keberhasilan dalam kehidupannya kelak dalam meraih karir selama ini adalah kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan Emotional (EQ) yang populer. Namun masih ada satu unsur kecerdasan lagi yang sama pentingnya untuk diperhatikan demi terpenuhi kecerdasan anak yang menyeluruh. Kecerdasan itu adalah kecerdasan Spiritual.
Kecerdasan Spiritual diantara kecerdasan manusia yang lain 
sebelum membahas lebih lanjut ada dua kecerdasan yang lebih dulu populer.Kecerdasan Intelektual ( IQ ) yang ditemukan oleh Alfred Binet adalah suatu kecerdasan atau kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan menggunakan alat alat berpikir, bisa diukur dari kekuatan verbal dan logika seseorang. Kecerdasan Emotional ( EQ ) pertama digagas oleh Daniel Goleman, EQ terdiri dari lima komponen pokok yakni kesadaran diri,manajemen emosi, motivasi, empati dan mengatur sebuah hubungan sosial. Terakhir adalah Kecerdasan Spiritual ( SQ ) kecerdasan ini adalah kecerdasan yang bisa mengambil hikmah dari suatu kejadian atau peristiwa hidup sehingga ketika sedang mengalami suatu musibah individu yang mempunyai Spiritual Quoatient tersebut dapat tetap menghadapi dan kemudain bangkit lagi tanpa harus berlarut dalam kesedihan maupun keterpurukan. Sehingga kecerdasan tersebut dinilai menjadi unsur kecerdasan tertinggi manusia yang merupakan paduan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emotional yang perlu diasah potensinya seperti yang terttulis di buku SQ: Spiritual Intellegence, the Ultimate Intelligence oleh Danah Zonar,yang menilai bahwa kecerdasan tersebut erat kaitannya dengan kesadaran seseorang untuk memaknai segala sesuatu dan merupakan jalan untuk bisa merasakan sebuah kebahagiaan.

Tanda Tanda Orang ber Kecerdasan Spiritual ( SQ )

1. Memiliki Kemampuan bersikap fleksibel

Orang yang mempunyai Spiritual Quotient ( SQ ) yang tinggi biasanya mempunyai pengetahuan, ilmu atau wawasan yang luas sehingga tidak kaku terhasap sesuatu hal, bisa bersikap fleksibel tanpa harus menjadi munafik, atau terkesan tidak mempunyai pendirian. Fleksibel disini adalah suatu sikap yang lebih mudah menyesuaikan diri dalam berbagai macam situasi dan kondisi dan menerima kenyataan dalam hati yang lapang.

2. Memiliki tingkat kesadaran yang tinggi

Orang yang mempunyai Spiritual Quotient yang tinggi juga akan terlihat mudah mengendalikan diri dan tidak mudah mengumbar amarah. Orang yang mempunyai Kecerdasan Spiritual tinggi akan mudah memahami oranag lain dan tidak mudah putus asa.

3. Memiliki kemampuan menghadapi penderitaan

Dengan Spiritual Quotient yang tinggi, seseorang akan mampu menanggung penderitaan dengan lebih baik dibanding orang lain. Karena orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi akan percaya adanya hikmah dalam setiap mudah dan semua terjadi atas kehendakNYa, semua terjadi karena sebuah alasan.

4. Memiliki kemampuan menghadapi rasa takut

Orang yang mempunyai Spiritual Quotien yang tinggi mampu menghadapi rasa takutnya dan mengelolanya dengan baik,karena biasanya orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi mempunya keyakinan dan sandaran yang kuat dalam Jiwanya.
Sikap yang perlu dikembangkan untuk  kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient yang tinggi

Banyak hal untuk mengembangkan Spiritual Quotient yang sudah ada dalam dirinya setiap individu, beberaha hal antara lain :
membiasakan diri untuk selalu berpikir positif
memberikan sesuatu yang terbaik
menggali hikmah dalam setiap kejadian.
Nah semoga dengan mengetahui betapa pentingnya SQ itu bagi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup kita mungkin ga ada salahnya untuk memulai melakukan kebiasan kebiasan positif yang mendukung kecerdasaan tersebut  tanpa harus melalaikan pentinga kecerdasaan Intelektual dan kecerdasan Emotioanal karena Spiritual Quotient adalah paduan yang menyeluruh dan seimbang.


Pengertian Kecerdasan Spiritual

Spiritual Qoutient; Kata spiritual adalah setiap perbuatan yang berhubungan dengan hal-hal bathin, rohani, upacara-uparaca keagamaan dan sejenisnya Spiritual adalah berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan
(rohani, batin)36 nilai-nilai kemanusiaan yang non materi, seperti; kebenaran, kebaikan, keindahan, kesucian, dan cita. Spiritual quotient adalah kecerdasan jiwa. Ia adalah kecerdasan yang dapat membantu manusia menyembuhkan dan membangun diri manusia secara utuh. Spiritual quotient adalah landasan
yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif oleh karena itu SQ adalah kecerdasan manusia yang paling tinggi. Hal ini secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kemampuan manusia mentransendensikan diri: “transendensi merupakan kualitas tertinggi dari kehidupan spiritual.
Kecerdasan didefinisikan bermacam-macam. Para ahli termasuk para psikolog, tidak sepakat dalam mendefinisikan apa itu kecerdasan. Karena memang tidak mudah mendefinisikan kecerdasan. Bukan saja karena definisi kecerdasan itu berkembang, sejalan dengan perkembangan ilmiah menyangkut studi kecerdasan dan sains-sains yang berkaitan dengan otak manusia, seperti neurologi atau neurobiologi atau neurosains. Tetapi juga karena penekanan definisi kecerdasan tersebut sudah barang tentu akan sangat bergantung : pertama, pada pandangan dunia, filsafat manusia, dan filsafat ilmu yang mendasarinya; kedua, bergantung pada teori kecerdasan itu sendiri.

Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu. Sedangkan menurut Alfred Binet dan Theodore Simon, kecerdasan terdiri dari tiga komponen, yaitu : 1) kemampuan mengarahkan pikiran dan atau tindakan 2) kemampuan mengubah arah tindakan jika tindakan tersebut telah dilakukan, dan 3) kemampuan mengkritik diri sendiri.
Sedangkan menurut Danah Zohar dan Ian Marshall dalam bukunya menerobos SQ, menegaskan bahwa kecerdasan itu beragam, Spiritual Quotient dimaksudkan sebagai kecerdasan untuk mengahadapi dan
memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan prilaku dan hidup seseorang dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan dan jalan hidup seseorang itu lebih bermakna dibandingkan dengan yang lainnya. SQ adalah kecerdasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif.
Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang berada dibagian diri yang dalam, berhubungan dengan kearifan, penghayatan ketuhanan, menumbuhkan otak dan watak manusia menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas dan tabah dalam menghadapi kehidupan, dan SQ merupakan kecerdasan tertinggi.
Dari berbagai hasil penelitian, telah banyak terbukti bahwa kecerdasan spiritual memiliki peran yang jauh lebih penting dari pada kecerdasan intelektual (IQ). Kecerdasan otak barulah syarat minimal untuk meraih
keberhasilan dan prestasi puncak. Terbukti banyak orang-orang yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi, tetapi terpuruk ditengah persaingan. Sebaliknya banyak yang memiliki kecerdasan intelektual biasa-biasa saja justru sukses menjadi bintang-bintang kinerja, pemimpin dan pengusaha. Adapun upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memperkuat kecerdasan spiritual, adalah sebagai berikut : pertama, memperkuat dan
memberdayakan pendidikan spiritual-keimanan pada setiap satuan dan jenjang pendidikan, dengan demikian jiwa keagamaan dan rasa keimanan peserta didik selalu terpelihara dengan baik. Kedua, menanamkan kesadaran dalam jiwa peserta didik untuk tidak berpandangan pragmatis-hedonis-permisif.
Ketiga, menggunakan metode dan pendekatan keagamaan dalam melaksanakan pembelajaran dan pendidikan. Keempat, menanamkan kesadaran dalam jiwa peserta didik untuk tidak menganut paham antroposentrisme yang berdalil bahwa manusia adalah pusat dari segalanya,  yang perlu ditanamkan adalah teosentrisme yang berprinsip bahwa Tuhan adalah pangkal dan pusat dari segalanya. Kelima, menanamkan kesadaran dalam jiwa peserta didik untuk menjauhkan dan meninggalkan paham scientism (saintisme) yang berdalil bahwa sains (ilmu pengetahuan) yang menjadi tolak ukur kebenaran. Keenam, menanamkan kesadaran dalam jiwa peserta didik dalam rangka menolak paham agnotisme (acuh tak acuh terhadap Tuhan).

Secara historis, sejak awal seluruh aliran psikologi barat, sebagaimana ditetapkan oleh Freud, bersandar pada dua proses psikologis: proses primer  yang disebut dengan IQ (berdasarkan “jaringan syaraf assosiatif di otak”) dan proses dengan EQ (berdasarkan “jaringan syaraf serial di otak”). Perbedaan penting antara SQ dan EQ tersebut terletak pada daya ubahnya. Berkaitan dengan perkembangan konsep spiritual dalam psikologi sebagai latar belakang kemunculan kecerdasan spiritual, menurut Jalaludin Rahmat menunjukkan bahwa sejak tahun 1969, ketika Jounal of Prepersonal Psychology terbit untuk pertama kalinya , psikologi mulai mengarahkan perhatiannya pada dimensi spiritual. Sedangkan latar belakang historis psikologi tranpersonal itu didahului oleh tiga aliran ilmu jiwa sebelumnya yakni, behaviorisme, psikoanalisis dan humanistik. Behaviorisme dimulai dari Pavlop pada akhir abad ke 19. Behaviorisme adalah aliran ilmu jiwa yang tidak peduli terhadap jiwa, yang memandang psikologis bukan sebagai gangguan kejiwaan melainkan sebagai perilaku yang menyimpang (maladaptive behavior) akibat pelaziman (conditioning) yang terus menerus. Ia merupakan ilmu jiwa yang mendefinisikan perilaku maladaptif sebagai reaksi yang tidak dikehendaki akibat proses belajar keliru atau stres yang berlebihan. Gangguan kejiwaan diyakini tidak berhubungan dengan jiwa, oleh karena itu yang perlu dilakukan adalah pelaziman baru, yaitu kontra pelaziman (counterconditioning).

Psikoanalisis, adalah aliran ilmu jiwa yang mencari sebab-sebab perilaku manusia pada dinamika yang terjadi jauh didalam diri manusia sendiri-pada alam tak sadarnya. Menurut Freud, semua perilaku manusia baik yang tampak atau yang sembunyi disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya. Peristiwa mental tersebut ada yang disadari dan juga ada yang tidak disadari tetapi muda diakses, dan mental yang paling akhirlah yang banyak menarik perhatian. Psikologi humanistik, aliran ini muncul pada pertengahan abad ke 20 sebagai reaksi atas behaviorisme dan psikoanalisis. Menurut pandangan ini, behaviorisme dan psikoanalisis telah mereduksi manusia sebagai mesin atau makhluk yang rendah. Manurut aliran humanistik untuk memahami diri dan kesehatan, manusia harus memahami ketiganya. Yaitu dimensi spiritual, fisik dan psikologis.
Penelitian tentang dimensi spiritual manusia dimulai sejak tahun 1969, penelitian tersebut dilakukan untuk memahami gejala-gejala ruhaniyah, kesadaran kosmis, aktuaisasi transpersonal, pengalaman spiritual dan akhirnya kesadaran spiritual. Dalam kerangka inilah Zohar mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yangberhubungan dengan kearifan diluar ego atau jiwa sadar.